"Tentunya saya ingin bersaing dengan Pecco untuk gelar juara. Itu akan luar biasa, tetapi semuanya baik-baik saja di antara kami berdua," sahut Bastianini.
"Semuanya dilebih-lebihkan. Batas-batas dari realitas telah terlampaui. Namun, dalam kehidupan kita tidak pernah tahu."
"Saat ini saya selalu memiliki relasi yang bagus dengan Pecco. Saya pikir hubungan kami tidak akan berubah karena kami menjadi rekan setim," imbuh rider asal Rimini ini.
Sementara itu Bagnaia berargumen permusuhannya dengan Bastianini tidak akan menghasilkan apa-apa nantinya.
Pembalap asal Chivasso tersebut juga menunjuk adanya rasa hormat antara dirinya dan Bastianini karena sudah saling mengenal sejak lama.
Sama-sama lahir pada tahun 1997, Bagnaia (11 bulan lebih tua) telah berlomba dengan Bastianini sejak kanak-kanak.
Pada ajang grand prix pun mereka sudah enam musim bersaing di kategori yang sama.
"Kami sudah saling mengenal sejak zaman minibike. Seperti yang dia bilang tahun lalu ... dia adalah seorang bajingan," canda Bagnaia tentang Bastianini.
"Sejujurnya, Enea adalah pembalap yang cerdas dan cepat, kami berdua menginginkan hal yang sama."
"Akan tetapi, kami akan tetap bertindak dengan pintar dan menjaga rasa saling menghormati," tambahnya.
Baca Juga: Yamaha Ingin Menebus Dosa dengan Cara Agresif
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar