Asisten pelatih tunggal putra Indonesia, Harry Hartono, mengatakan bahwa secara penampilan, performa Jonatan kali ini kurang maksimal.
"Saya lihat dia kurang berani mengambil keputusan yang pas saat di lapangan. Dengan shuttlecock yang berkarakter relatif cepat, sebenarnya dia harus bisa bermain lebih agresif dan menguasai permainan depan," ucap Harry.
"Dengan strategi ini, pola menyerangnya akan keluar dan ada peluang menang lebih terbuka. Sayang di pertandingan tadi, Jojo terlihat ragu-ragu."
"Padahal di levelnya Jojo, setiap pemain yang ragu sedikit dalam mengambil keputusan itu bakal menyulitkan diri sendiri dan sebaliknya akan sangat menguntungkan lawan," ujar Harry.
Harry menyarankan Jonatan menerima kekalahan ini.
"Saya dorong dia untuk segera fokus untuk menghadapi Indonesia Open, pekan depan. Apalagi, persiapannya, juga oke. Fisik dan tekniknya sudah siap. Semoga saja, hasil buruk ini tidak mengganggu fokus dan penampilan pada Indonesia Open nanti," tutur Harry.
"Saya optimistis, Jojo akan bisa tampil terbaik di Jakarta nanti. Ini karena didasari dia punya kualitas dan kualitas permainan di level atas. Jojo harus segera melupakan kegagalan ini dan segera me-refresh pikirannya untuk mempersiapkan diri tampil di Jakarta."
Indonesia Open 2023 yang berlevel Super 1000 akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada 13-18 Juni.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Ganda Putra China Melesat ke Peringkat Ke-3 Dunia Usai Kalahkan Fikri/Bagas
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |