Ini termasuk kemenangan grand prix yang diraih tiga pembalap berbeda dari pabrikan asal Borgo Panigale yaitu Francesco Bagnaia (4 kali), Marco Bezzecchi (2), dan Jorge Martin (1).
Alhasil, cibiran "Ducati Cup" pun melekat ke MotoGP saat ini karena pabrikan lain kesulitan dalam menandingi lesatan Francesco Bagnaia dkk.
Klasemen Konstruktor MotoGP 2023 hingga Seri Ke-8 | ||||||
POS | PABRIKAN | POIN | PODIUM | KEMENANGAN | ||
SPRINT | BALAPAN | SPRINT | BALAPAN | |||
1 | Ducati | 285 | 16 | 18 | 6 | 7 |
2 | KTM | 153 | 4 | 2 | 2 | 0 |
3 | Aprilia | 121 | 0 | 2 | 0 | 0 |
4 | Honda | 89 | 3 | 1 | 0 | 1 |
5 | Yamaha | 82 | 1 | 1 | 0 | 0 |
Ujung-ujungnya muncul gagasan agar ada pembatasan jumlah tim satelit bagi setiap pabrikan.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, pernah mengungkapkan bahwa idealnya setiap pabrikan memiliki 1 tim satelit.
Hal itu kembali diamini Presiden IRTA, Herve Poncharal. IRTA merupakan asosiasi tim-tim balap di MotoGP.
"Skenario idealnya adalah kejuaraan dengan 24 pembalap," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Tim Tech3 kepada Motorsport-Total.
"Enam pabrikan dan semuanya punya sebuah tim satelit."
MotoGP belum bisa mewujudkannya sampai musim ini.
Pun saat Suzuki masih ada, raksasa otomotif asal Hamamatsu ini dan Aprilia menjadi dua pabrikan yang tampil sendirian dengan tim pabrikan di MotoGP.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport-total.com, Speedweek.com |
Komentar