"Ya, motornya belum begitu bersaing. Saya pindah karena ingin bekerja sama dengan orang-orang ini. Mereka menginginkan tim satelit dan mendukung secara penuh."
"Itu penting bagi mereka. Gresini, VR46, dan Pramac bersama Ducati karena mereka mendapatkan kesepakatan terbaik dalam hal performa dan dukungan."
Hubungan VR46 dengan Ducati makin erat.
Tim yang bermarkas di Tavullia tersebut mampu tampil kompetitif hingga mencetak kemenangan hanya dalam musim kedua mereka di kelas para raja.
Keberhasilan VR46 mengorbitkan Bezzecchi pun mendapatkan apresiasi dari Ducati berupa rencana untuk memberi dukungan motor pabrikan kepadanya.
Baca Juga: Tolak Pemberian Hak Istimewa, Ducati dan Pabrikan Eropa Disentil Utang Budi ke Honda dan Yamaha
Di sisi lain, Yamaha masih kepayahan. Pembalap sekaliber Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli pun kesulitan untuk sekadar konsisten bersaing di grup terdepan.
Bezzecchi pun mengungkapkan bahwa dia lebih berharap VR46 bertahan bersama Ducati usai kemenangannya pada MotoGP Argentina.
"Saya merasa nyaman dengan Ducati sejak awal. Mereka sangat mendukung kami, itulah kenapa mereka pantas mendapatkannya," ujar Bezzecchi, dikutip dari Speedweek.
"Karena mereka juga pabrikan Italia, bagi saya lebih mudah untuk menjalin hubungan dengan mereka."
"Saya menyukai etos kerja mereka dan terutama cara mereka menangani pembalap debutan. Mereka sangat membantu kami sebagai sebuah tim."
"Itulah kenapa saya berharap tim ini akan bertahan dengan Ducati. Akan tetapi, ini masih terlalu dini, saat ini saya hanya ingin berlomba.
Direktur Tim VR46, Alessio Salucci, menegaskan bahwa pihaknya menghormati kontrak dengan Ducati.
Sahabat Rossi itu membuka pintu bagi pabrikan pada 2025. Akan tetapi, ekspektasinya terhadap calon induk anyar tidak berubah.
"Tentunya, kami akan melihat sekeliling pada 2025 dan memilih motor yang paling sesuai dengan proyek kami," ujar pria yang akrab disapa Uccio.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport-total.com, Speedweek.com |
Komentar