BOLASPORT.COM - Timnas bola voli putra Indonesia harus puas menempati peringkat keenam pada AVC Challenge Cup 2023.
Rivan Nurmulki dan kawan-kawan gagal merebut peringkat kelima setelah kalah dari Australia
Pada laga perebutan tempat kelima itu yang digelar di Hall 1 University of Taipei, Taiwan itu, Indonesia gagal meredam perlawanan Australia dengan kekalahan 1-3 (20-25, 18-25, 25-19, 16-25).
Performa tim sebenarnya lebih baik jika saat menghadapi Thailand karena Fahri Septian Putratama turun meski tidak dari awal set.
Namun, Dio Zulfikri yang mengalami cedera ketika melawan Thailand pada babak enam besar tidak diturunkan.
Tim asuhan Jeff Jiang itu banyak melakukan kesalahan sejak awal set serta serangan mudah dibaca lawan.
"Sudah maksimal, tetapi masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki terutama passing dan pertahanan," kata asisten pelatih timnas voli putra Indonesia, Erwin Rusni, dilansir dari PBVSI.
Indonesia menurunkan starting line up dengan jajaran pemain yang tidak berbeda jauh dari babak-babak sebelumnya.
Hanya saja, Boy Arnez untuk pertama kalinya masuk ke dalam jajaran starter. Boy dipercaya mengisi posisi Doni Haryono sebagai outside hitter. Penampilan Boy sempat cukup apik di awal set pertama.
Ia beberapa kali menyumbang angka lewat quick dan cross spike. Namun memasuki pertengahan set, Indonesia mulai sering melakukan banjir error terutama dari modal servis.
Setelah unggul dengan margin satu angka, kedudukan Indonesia disamakan Australia menjadi 11 sama sampai berbalik tertinggal. Servis khas Farhan masih belum mengigit, spike dari Rivan juga mudah dibaca lawan.
Posisi Boy juga mulai terus dikunci dengan kehadiran middle blocker Australia yang menjulang tinggi. Boy ditarik dan digantikan Doni. Indonesia masih tertinggal dengan kedudukan 15-18.
Australia yang di awal set juga sering banjir error lewat servis, kini mulai mengubah cara servis mereka.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia Junior 2023 - Zidane/Kleopas Kandas, Ganda Putra Harus Puas dengan Perunggu
Sebagian besar servis dari Australia mulai menerapkan floating servis. Cukup menyulitkan posisi Indonesia untuk melakukan receive dengan baik. Indonesia tertinggal 17-20 sampai 12-24.
Tak banyak yang bisa dilakukan Nizar Zulfikar dkk di akhir set pertama dan set tersebut pun dimenangi oleh Australia dengan skor 25-20.
Set kedua diawali start buruk bagi Indonesia. Tertinggal 0-3 setelah beberapa kali serangan Rivan dan Farhan tak mempan menembus blocker Australia.
Serangan tim Indonesia juga mudah dibaca. Perbedaan postur tinggi yang benar-benar menjulang dari sisi lawan, membuat Indonesia harus cerdas menempatkan serangan dengan akurat.
Set kedua makin sulit bagi Indonesia setelah Australia membukukan service ace dari Hazelden yang membuat kedudukan menjadi 6-2 untuk keunggulan lawan.
Indonesia terus tertekan, bahkan blok-blok yang dilakukan skuad Merah Putih sering sulit menahan gempuran serangan dari Australia. Indonesia tertinggal 4-9 dan makin tertinggal 8-14.
Satu per satu poin mulai diraih, perlahan Indonesia mempertipis jarak dan berhasil menempel dekat Australia menjadi 14-15. Tetapi, momentum itu kembali hilang setelah Australia menjauhkan jarak dan membuat Indonesia kembali ketinggalan jauh 17-22.
Indonesia kian sulit mengejar dan kembali tertekan di poin krusial hingga Australia mendapatkan set poin 24-18. Tak banyak yang bisa dilakukan Nizar dkk, pasukan arahan Jeff Jiang tunduk di set kedua dengan kekalahan 18-25.
Pada set ketiga, Indonesia akhirnya mencuri start lebih dulu dengan unggul cepat 6-1. Modal yang sangat bagus untuk memperpanjang napas dan mencuri set ketiga.
Beberapa kali servis ace berhasil dilakukan Indonesia. Sedangkan Australia banjir error di teknis ini. Indonesia unggul 9-3.
Indonesia terus mempertahankan keunggulan hingga 16-13, meski dalam kejaranm Australia yang mulai mendekat. Fahri Septian masuk menggantikan Doni.
Hendra Kurniawan kembali menjadi pahlawan setelah blok nya sukses menghalau spike dari pemain Australia.
Servis ace dari Farhan akhirnya muncul, mengantarkan Indonesia unggul 20-15 dan 23-18. Tetapi, servis dari Angga terlalu jauh dan membuat Indonesia kembali dikejar.
Fahri melancarkan spike keras yang sulit dihalau Australia mengantarkan Indonesia meraih set point 24-19.
Servis ace dari Farhan juga menjadi penentu kemenangan Indonesia dalam merebut set ketiga dengan kemenangan 25-19.
Set ketiga berjalan lebih sengit, kejara-kejaran angka terus terjadi antara kedua tim. Indonesia sebenarnya lebih dulu memimpin tetapi mulai terkejar di kedudukan 10-9.
Indonesia berbalik tertinggal setelah beberapa kali serangan terus dimentahkan Australia lewat blocker-blocker mereka. Indonesia ketinggalan enam angka, 8-14. Indonesia semakin sulit keluar dari tekanan dan ketinggalan 12-20.
Sempat mengejar hingga 15-21, Nizar Zulfikar dkk masih sulit berbalik menekan lawan hingga berakhir kalah dengan skor akhir 16-25.
AVC Challenge Cup merupakan turnamen kualifikasi untuk liga bola voli antar-negara yang memuat dua kasta kompetisi yaitu Challengers Cup dan Volleyball Nations League (VNL).
Tim yang menjadi juara AVC Challenge Cup berhak tampil pada FIVB Challengers Cup. Adapun untuk lolos ke VNL harus menjuarai FIVB Challengers Cup terlebih dahulu.
Indonesia selanjutnya akan mengikuti Asian Men's Volleyball Championship 2023 di Iran pada 19-26 Agustus mendatang.
Turnamen ini merupakan bagian dari persiapan menuju Asian Games 2022 yang ditunda ke tahun ini tepatnya pada 23 September-8 Oktober di Hangzhou, China.
Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2023 - Makin Nyaman Bermain, Mutiara Temukan Celah Bekal Tampil ke Final
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | pbvsi.or.id |
Komentar