Soal menjadi satu dengan motor, Bagnaia dan Ducati telah merayakannya dengan julukan Nuvola Rossa beserta jargon kombinasi sempurna saat mencetak triple crown di MotoGP musim lalu.
Akan tetapi soal disandingkan dengan Verstappen, Bagnaia memilih tertawa sebagai responsnya.
"Saya akan bilang sudah pasti tidak (seperti Verstappen). Kami saat ini melakukan pekerjaan bagus dan kami hanya harus tetap seperti ini," ujar pembalap asal Chivasso, Italia, ini.
Bagnaia tak ingin menikmati kejayaannya sendiri. Dia juga angkat topi dengan keberhasilan kru tim Ducati untuk menyediakan motor terbaik plus sesuai dengan permintaaannya.
Meski begitu, kalau ditanya apakah pembalap masih punya peran di MotoGP sekarang, yang makin condong dengan perang teknologi, Bagnaia sepakat.
"Tentu saja (pembalap masih bisa membuat perbedaan), Anda harus tahu cara kerjanya," tukas Bagnaia.
"Motor memberi kita keuntungan di beberapa area tertentu, tetapi pembalap lah yang membuat perbedaan."
Bagaimana Bagnaia begitu memperhatikan detail-detail kecil saat MotoGP Austria bisa menjadi bukti lain tentang peran pembalap.
Sampai-sampai cara membawa motor dalam formation lap direncanakannya demi memaksimalkan persediaan bahan bakar saat lomba.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar