Heran sekaligus cemas menyelimuti Martin di pengujung musim MotoGP 2023 dengan keanehan pada ban Michelin.
Martin menggunakan ban belakang dengan kompon keras seperti halnya 20 pembalap lainnya yang tampil pada MotoGP Qatar 2023.
"Saya pikir mereka (Michelin) sendiri tidak tahu apa yang terjadi," kata Martin dengan nada marah.
"Mereka ingin kompetitif dan tidak punya niat memengaruhi atau menentukan kejuaraannya dengan cara seperti itu."
"Saya tidak ingin membayangkan hal lain. Biasanya mereka membiarkan kami semua berlomba dalam kondisi yang sama."
"Saya tidak mungkin kehilangan kecepatan 1,5 detik dalam 24 jam. Saya belum lupa cara mengendarai motornya."
"Mereka perlu memperbaiki dan menganalisis mengapa hal ini terjadi. Mereka harus memastikan hal itu tidak terjadi lagi," tegasnya.
Sementara itu, seperti dikutip dari Crash.net, Two-wheel Motorsport Manager Michelin, Piero Taramasso, angkat bicara dengan masalah yang dialami Martin.
Taramasso menjelaskan Michelin masih menganalisis data tetapi memastikan bannya datang secara langsung setelah diproduksi dan tidak pernah dipakai ataupun dihangatkan.
Pada akhirnya, Martin hanya bisa berusaha setelah selisih poinnya bertambah jauh menjadi 21 angka dari Bagnaia di puncak klasemen.
Menyapu bersih kemenangan saat sprint dan balapan tidak cukup bagi Martin untuk mewujudkan ambisi jadi juara dunia pada seri terakhir MotoGP Valencia.
Bagnaia hanya perlu finis lima besar saat balapan dan sprint untuk mempertahankan gelar juara dunia musim ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar