BOLASPORT.COM - Ini bukan kisah pemain yang mendaki karier dari klub kecil, dipinang klub besar, lalu meraih sukses di klub luar negeri. Melainkan sebaliknya.
Pernah lihat meme karier terbalik Xherdan Shaqiri? Winger Swiss itu mengawali karier di level tertinggi bergelimang trofi di Bayern, lalu bergabung Inter Milan yang kesusahan, dan akhirnya menuju klub papan tengah Liga Inggris Stoke City.
(Tidak menghitung klub pertama Basel dan masa menjadi pelapis berguna di Liverpool).
Apa yang terjadi pada karier Shaqiri, terjadi pula pada Witan Sulaeman.
***
Witan Sulaeman adalah fenomena tak umum (dari kacamata sepak bola dunia) yang uniknya lazim ditemui di sepak bola Indonesia.
Di Eropa, seorang wonderkid bakal "dimakan" klub besar jika punya statistik menjanjikan di kompetisi reguler bersama klub.
Di Indonesia tidak begitu. Witan, sebagaimana Egy Maulana Vikri dan Bagus Kahfi, meraih kesuksesan di sepak bola junior bukan bersama klub.
Witan ditarik dari PPLP Ragunan oleh Indra Sjafri ke timnas Indonesia U-19. Untuk seorang pemain 16 tahun, pikirannya punya fantasi yang membuat pemain lebih tua hanya bisa mematung.
Saat Radnik Surdulica dari Serbia merekrut dia pada 2020, itu bukan karena dia punya statistik menyilaukan selama beberapa musim di klub.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar