Dilansir dari Transfermarkt, ia punya catatan 34 pertandingan bersama timnas U-19 Indonesia. Dalam rentang usia yang sama, ia hanya mengecap segelintir pertandingan bersama PSIM Yogyakarta di Liga 2 sebelum berangkat ke Eropa.
Itu bukan persiapan yang memadai guna menghadapi belantara Eropa. Periodisasi pertandingan timnas Indonesia berbeda dengan klub.
Witan pun tak bisa langsung bersaing di Liga Serbia. Selama dua musim, ia hanya punya lima penampilan.
Praktis selama persiapan Piala Dunia U-20 2021 (yang kemudian dibatalkan akibat pandemi), ia tak berkembang di klub karena lebih banyak dipanggil pemusatan tim nasional.
Saat hijrah ke Lechia Gdansk pada musim panas 2021, ia masih saja dipanggil timnas U-22 Indonesia dan tak punya waktu untuk klub.
Periode terbaiknya di Eropa adalah pada paruh musim kedua 2021/2022 saat tak ada agenda timnas Indonesia, kala ia mencetak empat gol dan satu assist dalam 12 pertandingan (walaupun bulan terakhir musim itu ditutup dengan partisipasi di SEA Games).
Usia Witan yang semakin dewasa membuat PSSI tak lagi leluasa memanggil ke timnas Indonesia. Hal itu menguntungkan sang pemain dengan klubnya.
AS Trencin melihatnya sebagai wonderkid potensial saat dibobol sang Baby Shark kala membela FK Senica.
Pada paruh musim pertama 2022/2023 bersama klub kedua di Slovakia, pemain asal Palu itu mencatatkan empat gol dan satu assist dalam 14 pertandingan.
Sayangnya, periode produktif ini ditutup dengan godaan dari Persija Jakarta pada Januari.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar