Apes, niat Jorji untuk menyerang di reli-reli berikutnya justru gagal. Dua poin berikutnya jatuh ke tangan Okuhara untuk mengunci gim pertama.
Gim kedua tidak berjalan seperti harapan Gregoria. Kesalahan beruntun dilakukannya sehingga sudah tertinggal 0-4.
Sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 3-4, Gregoria bahkan kembali tertinggal jauh.
Permainannya tidak berkembang setelah terbawa pola Okuhara. Bola-bola depan kembali menjadi mimpi buruk Gregoria.
Gregoria sama sekali tak berkutik hingga Okuhara menandai interval gim dengan keunggulan besar 3-11.
Okuhara bahkan makin berada di atas angin saat keran poinnya tak berhenti mengalir hingga skor 7-19.
Sebuah pengembalian silang dari Gregoria yang terlalu melebar menjadi aksi penutup dari laga selama 41 menit ini.
"Menghadapi tuan rumah pastinya banyak yang mendukung Gregoria, tetapi saya merasa banyak juga penggemar Jepang yang hadir hari ini," kata Okuhara kepada media, termasuk BolaSport.com seusai pertandingan.
"Siapa yang mencetak poin disini, dialah yang didukung. Saya tidak merasa tertekan bermain di Istora."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar