BOLASPORT.COM - Dustin Poirier ibarat merendah untuk meninggi setelah kemenangan atas Benoit Saint Denis di UFC 299 membuka jalan ke pertarungan gelar kelas ringan.
Dustin Poirier mengalahkan Benoit Saint Denis dengan KO pada ronde kedua dalam co-main UFC 299 di Kaseya Center, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (9/3/2024) malam waktu setempat.
Kemenangan ini menjadi pembuktian bagi Poirier bahwa dia masih berada di jajaran petarung elite kelas ringan UFC.
The Diamond kehilangan momentumnya setelah KO dalam rematch dengan Justin Gaethje untuk eliminasi penantang gelar kelas ringan berikutnya pada Juli silam.
Kekalahan itu membuat Poirier berada di antrean nomor tiga, setidaknya jika melihat ranking penantang gelar kelas ringan UFC yang kini dikuasai Islam Makhachev.
Pertandingan menghadapi Saint Denis pun sebenarnya menjadi 'penghinaan' bagi mantan juara interim ini karena dia harus meladeni penantang baru di kelas ringan.
Saint Denis menjadi sensasi berkat catatan 6 kemenangan finis beruntun. Meski begitu, tidak ada satu pun lawannya yang merupakan petarung berperingkat di UFC.
Artinya, Poirier turun kasta dengan menerima tawaran menghadapi Saint Denis.
Dari penantang gelar, dia menjadi penjaga gerbang alias gatekeeper, istilah bagi petarung cakap yang menjadi batu lompatan untuk kompetitor yang digadang-gadang menjadi calon juara.
Mantan juara interim kelas ringan, Tony Ferguson, menjadi contohnya. Untungnya, Poirier tak bernasib sama seperti El Cucuy yang tak pernah menang sejak kalah TKO dari Gaethje.
Poirier tampaknya telah mengetahui peluang di depannya dengan meminta duelnya dengan Saint Denis berdurasi lima ronde, biasanya khusus untuk pertarungan gelar dan main event.
Walau dibarengi gimik pertarungan terakhir, Poirier membuktikan dirinya masih punya taji untuk menantang sang juara lagi.
"Itulah satu-satunya alasan saya bertarung. Saya mulai bertarung untuk menjadi juara dunia, untuk menjadi yang terbaik di dunia, juara sejati," katanya setelah laga, dilansir dari MMA Junkie.
Begitu menyelesaikan Saint Denis, Poirier segera menantang Makhachev selaku divisi. "(Melawan) Islam pada bulan Juni," tulisnya di Twitter.
Makhachev, yang mengaku terkesan dengan kemenangan Poirier, merespons dengan emotikon berjabat tangan dan pedang. Aroma perang sudah tercium, kawan.
Sahabat Khabib Nurmagomedov tersebut memang tidak sabar untuk bertanding setelah libur bulan Ramadan ini.
Di sisi lain, Poirier kebetulan menjadi satu-satunya petarung yang masih lowong karena Charles Oliveira dan Justin Gaethje sudah ditunggu jadwal tanding di UFC 300 pada 13 April.
Ada waktu tiga bulan bagi Poirier untuk mempersiapkan diri. Dia merasa pantas untuk diberi kesempatan lagi.
"Bukannya saya mengungkit-ungkit sesuatu, tetapi saya telah melakukan banyak hal untuk olahraga ini. Saya telah bertarung untuk waktu yang lama," katanya.
"Saya pikir ini sekitar pertarungan MMA ke-50 bagi saya, dan saya telah melakukan banyak hal, mencapai banyak hal, tetapi masih ada satu yang belum tercapai yaitu menjadi juara dunia."
"Saya tidak tahu ada berapa banyak tetapi lawan-lawan terakhir saya pernah menjadi juara dunia, laga utama yang besar, pertarungan akbar."
"Dan sekarang, saya harus menghadapi petarung muda di umur 20an, yang mengalahkan lawan-lawan terakhirnya dengan finis dan mewakili Prancis dan orang satu negara di belakangnya."
"Reaksi saya seperti, 'Anda tahu, mari kita lihat apakah saya masih mampu menghadapi anak-anak muda ini. Rasanya menyenangkan."
Di sisi lain, penampilan Poirier menuai pujian dari Presiden UFC, Dana White.
White menunjuk bagaimana petarung yang mampu mengalahkan Conor McGregor dua kali ini berhasil mematahkan prediksi orang-orang.
Poirier datang sebagai underdog walau peringkatnya lebih tinggi. UFC juga dituding menumbalkan petarung asal Louisiana itu untuk mengangkat pamor Saint Denis.
Hanya saja, soal meresmikan Poirier sebagai calon lawan terdekat Makhachev, White memberi respons tunggu dulu.
"Poirier, seperti yang baru saja saya katakan, pamornya meroket. Di usianya sekarang, dengan semua hal yang diraihnya, semua yang dia lakukan, lihat apa yang dilakukannya sekarang."
"Jika kalian berdiri dan melihat arenanya, itu luar biasa. Orang-orang menggila. Poirier bergerak menuju level yang benar-benar baru dengan pertarungan ini," ucap White.
Bulan Juni akan bertepatan dengan rangkaian acara UFC International Fight Week dengan UFC 303 direncanakan berlangsung pada 30 Juni di T-Mobile Arena, Nevada, AS.
Baca Juga: Dipuji Usai Menang Keren di UFC 299, Dustin Poirier Diminta Jadi Lawan Islam Makhachev
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | mmajunkie.com, MMAFighting.com |
Komentar