Tim itu dikalahkan Mali dalam perebutan peringkat ketiga melalui adu penalti 4-3 setelah bermain 0-0.
Mali sangat kesulitan mengalahkan Guinea, yang bermain sebagai debutan, seperti halnya Indonesia di Piala Asia U-23 2024.
Guinea bahkan berhasil meraih Fair Play Award sebagai tim yang bermain paling sportif dan disiplin di Piala Afrika U-23 2023.
Baca Juga: Awas Timnas U-23 Indonesia, Guinea Punya Wonderkid Incaran AC Milan dan Liverpool
Bila ditelisik lebih dalam, kekuatan Guinea memang tak bisa dipandang sebelah mata, bahkan lebih baik dihindari.
Sebab, Guinea memiliki banyak pemain yang saat ini bermain di luar negeri, terutama di Eropa.
Beberapa di antaranya adalah Algassime Bah (Olympiacos), Selu Diallo (Deportivo Alaves), Mohamad Soumah (KAA Gent), Madiou Keita (Auxerre B), Lassana Diakhaby (Valenciennes) hingga Aguibou Camara (Atromitos Athen).
Bahkan, Algassime Bah tampil cukup apik bersama Olympiacos B pada musim ini.
Penyerang berusia 21 tahun itu mampu mencetak 11 gol dan dua asis untuk klub Yunani tersebut di musim ini.
Guinea, yang berasal dari Afrika Barat, belum pernah lolos ke Olimpiade sejak tahun 1900.
Sebagaimana Indonesia, sepak bola Guinea bisa dikatakan sedang naik daun dengan prestasi yang menanjak.
Di level senior, Guinea saat ini menempati peringkat 76 dunia dalam ranking FIFA dengan total 1.324,65 poin.
Pembaca perlu tahu, ada beberapa negara anggota FIFA di Afrika yang juga memakai nama Guinea.
Ada Guinea Ekuatorial dari Afrika Tengah, yang berperingkat 79 dunia.
Ada juga Guinea-Bissau dari Afrika Barat dengan ranking FIFA 116.
Perlu pula diketahui, ada anggota FIFA lain yang memiliki nama Papua New Guinea berperingkat 166.
Itu adalah tetangga Indonesia yang lebih dikenal dengan Papua Nugini, terletak di ujung timur, bertetangga dengan Papua.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Soha.vn, FIFA.com |
Komentar