Rifda sadar kesempatan tampil di pesta olahraga sejagat barangkali hanya datang sekali seumur hidup. Oleh karena itu, dia berjuang sekuat tenaga untuk bisa terlibat.
Kelolosan Rifda sudah menjadi sejarah.
Sebab, dia orang Indonesia pertama yang lolos ke event senam indah di Olimpiade. Senam indah menjadi cabor tetap di Olimpiade modern sejak edisi perdana pada 1896.
Mengutip Antaranews.com, persiapan Rifda diiringi rehabilitasi dan penguatan. Dalam pemusatan latihan di Belanda bulan lalu, dia sudah bisa melakukan gerakan di semua alat.
Sayangnya, cedera kembali mendera Rifda tiga pekan sebelum keberangkatan ke Paris. Lututnya bengkak hingga penampilannya kembali terancam.
Rifda belum habis. Tiga hari sebelum bertolak dari pemusatan latihan di Belanda ke Prancis dia bisa berlatih dengan keempat alat sesuai arahan pelatih.
Malang, dalam latihan pertama alat meja lompat di Paris, cedera Rifda kambuh.
Dia harus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan sehingga melewatkan kesempatan hadir dalam upacara pembukaan pada Jumat (26/7/2024) lalu.
Lagi-lagi, Rifda menolak untuk menyerah. Ini semua dilakukan demi mimpinya untuk mencetak sejarah. Perziarahan menuju tanah para dewa-dewi olahraga diselesaikannya.
Air mata tetap tidak tertahankan karena penampilannya tidak sempurna.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | kompas.id, Olympics.com, Antaranews.com |
Komentar