"Saya pribadi sampai akhir tahun ingin masuk rankingnya dulu. Ada beberapa pertandingan ingin masuk 20 besar. Kemarin di 2 pertandingan sudah masuk ranking 99."
"Inginnya bisa masuk 20-30 besar dulu buat ke depannya agar tidak susah mengikuti pertandingan dan masuk undian."
"Semoga pada pertandingan Super 500 bisa tembus. Notional point yang saya tahu gabungan 4 pertandingan."
"Yang penting, naikkan ranking dulu agar masuk babak utama terus. Dari situ tujuannya buat ke Olimpiade. Butuh waktu yang panjang untuk persiapan."
Sementara itu, Daniel mengungkapkan target pribadinya setelah memiliki tandem baru.
"Sampai akhir tahun, saya pribadi ingin menekan diri saya, ada target yang harus tercapai juga. Biar terbiasa dalam tekanan agar saya bisa mengatasi itu bagaimana caranya dan mencari solusinya juga," aku Daniel.
"Yang pasti, kami ingin hasil yang terbaik juga. Juara, tetapi kami lewati semua prosesnya dulu.Yang penting, kami konsisten dulu. Masuk semifinal atau final. Puji Tuhan juara yang penting konsisten. Tidak tiba-tiba juara terus anjlok."
"Difavoritkan jadi pressure buat kami berdua. Kami coba mengatasi tekanan itu. Jadi, bagaimana caranya mengendalikan situasi, tekanan dan bisa memberikan hasil yang terbaik. Di 2 turnamen, beban tidak ada, tetapi itu menjadi motivasi."
Soal komunikasi, Fikri yang lebih senior satu tahun atas Daniel mengaku jarang berbicara di luar pertandingan.
"Saya jarang berbicara dengan Bagas atau Daniel. Cuma kalau sudah pertandingan, tujuannya sama," kata Fikri.
"Fokus jadi dipersiapkan dari bangun tidur, sarapan, masalah baju, berangkat selalu bersama. Di lapangan fokus. Bagas dan Daniel sama-sama pendiam. Paling main hp saja."
Daniel juga punya kesan terhadap Fikri yang memiliki kepribadian ceria.
"Ini (Fikri) banyak tingkah, terlalu pede. Selebihnya sama-sama saja. Kehidupan Fikri dan Leo masing-masing berbeda. Tidak semuanya harus selalu bersama."
"Kami profesional saja kalau sudah di lapangan. Ibaratnya kerja, jadi harus kompak, harus saling mengisi kekurangan," ucap Daniel.
"Hal yang berbeda, saya terbawa melihat Daniel berdoa, biar bagaimana juga harus berdoa. Di kamar berdoa, agamanya beda jadi saya kurang mengerti," kata Fikri menambahkan.
"Semuanya tidak hanya hasil kerja keras sendiri, tetapi ada bantuan Tuhan. Kita berusaha yang terbaik sisanya Tuhan yang menentukan," kata Daniel lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar