"Akan tetapi, hal yang terpenting adalah alat pemadam kebakarannya harus dari tipe yang tepat, atau yang teknologinya paling mutakhir," ucap Marquez.
"Kalau tidak, maka kita justru merusak motornya," tandasnya.
Marquez sebenarnya tidak benar-benar pulang dengan tangan hampa dalam kunjungannya ke Nusantara.
Hasil podium ketiga dalam sprint menjadi pelipur lara bagi pembalap juara dunia yang sedang berjuang untuk kembali ke prestasi terbaiknya.
Meski demikian, selisih poin yang makin jauh dengan pemuncak klasemen sementara yaitu Jorge Martin (Prima Pramac) yang menjadi pemenang balapan membuat Marquez sedih.
Marquez kini tertinggal 78 poin dari Martin.
Marquez percaya bahwa tanpa kerusakan mesin, dia sebenarnya bisa mengejar posisi ketiga yang direbut oleh Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
"Ya, untuk alasan itu tentunya saya merasa sedih. Namun, saya sudah bilang bahwa target saya sudah tercapai," kata Marquez.
"Jadi target saya dari Misano atau Aragon, saat konferensi pers, saya sudah memutuskan bahwa itu akan menjadi target berikutnya, yaitu menemukan konsistensi dalam balapan."
"Itulah yang kami lakukan di beberapa balapan terakhir. Oke, kali ini kami membuat kesalahan, tetapi mencoba untuk menemukan konsistensi."
"Dan langkah berikutnya adalah kualifikasi."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com, Crash.net |
Komentar