Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengembangan Mesin Motor Bakal Dibekukan di MotoGP, Semua Pabrikan Harus Ikut Kecuali Yamaha dan Honda

By Ardhianto Wahyu - Jumat, 11 Oktober 2024 | 16:40 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, turun dari motornya setelah menyelesaikan putaran dalam tes shakedown di Sirkuit Sepang, Sepang, Malaysia, 2 Februari 2024.
MOTOGP.COM
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, turun dari motornya setelah menyelesaikan putaran dalam tes shakedown di Sirkuit Sepang, Sepang, Malaysia, 2 Februari 2024.

BOLASPORT.COM - The Grand Prix Commission alias Komisi Grand Prix mengumumkan secara resmi pembekuan pengembangan mesin untuk MotoGP musim 2025 hingga 2026.

Pembekuan mesin dilakukan untuk membantu pabrikan agar fokus menyiapkan mesin anyar untuk regulasi teknis yang baru.

Pada tahun 2027, spesifikasi motor kelas MotoGP akan berubah dengan penurunan kubikasi mesin dari 1000cc menjadi 850cc.

"Menjelang diperkenalkannya motor baru untuk tahun 2027, Komisi Grand Prix telah setuju untuk membekukan spesifikasi untuk musim sebelumnya," demikian bunyi pernyataan mereka.

"Spesifikasi mesin di MotoGP akan dibekukan hingga tahun 2026, yang berarti para pabrikan juga harus menggunakan desain mesin tahun 2025 untuk tahun berikutnya."

"Komisi Grand Prix menyetujui proposal tersebut untuk mengendalikan biaya dan menjaga tingkat persaingan sebisa mungkin sebelum MotoGP berganti ke motor baru pada 2027."

Motor MotoGP yang baru diharapkan dapat membuat ajang balap grand prix motor ini menjadi lebih aman, lebih berkelanjutan, dan lebih spektakuler.

Kecepatan motor MotoGP yang terus meningkat memunculkan kekhawatiran terhadap aspek keselamatan.

Sebab, seiring dengan motor yang makin melesat diperlukan area run-off alias jalur penyelamat yang lebih luas sementara untuk menyediakannya tidak mudah.

Baca Juga: Spesifikasi Motor MotoGP Ganti pada 2027, Lebih Pelan, Doa Marc Marquez Terkabul di Usia 34 Tahun

Ukuran bore alias diameter piston pun ikut dikurangi dari 81mm menjadi 75mm agar performa motor dapat ditekan.

Sementara soal aspek berkelanjutan, alokasi mesin dalam satu musim juga berkurang dari 7 unit menjadi 6 unit.

Tantangan lainnya adalah memaksimalkan energi alternatif di mana bahan bakar yang dipakai 100 persen non-fosil.

Tidak semua pabrikan terdampak.

Setidaknya hingga akhir musim 2025, Honda dan Yamaha menjadi kompetitor yang mendapatkan pengecualian karena status konsesi.

Berada di grup terbawah (D) karena pencapaian yang jauh dari kata kompetitif, dua pabrikan asal Yamaha tersebut berhak terus mengembangkan mesin saat kompetisi berjalan.

Hanya peningkatan signifikan yang menganulir hak istimewa tersebut.

Untuk naik ke Grup C dalam konsesi, pabrikan minimal mendapatkan 35 persen poin kejuaraan selama jendela penghitungan.

Jika melihat distribusi poin, 35 persen ke atas artinya adalah posisi 7 besar dalam balapan hari Minggu. Poin dari sprint juga dihitung.

Yamaha paling disorot karena tengah mengembangkan mesin dengan konfigurasi V4 sembari terus mencari solusi terhadap mesin inline 4 yang under-powered.

Walau ada pengecualian, Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports sangsi ada pabrikan yang bersedia mengembangkan mesin 1000cc dan 850cc secara simultan.

Potret motor Honda RC213V dari tim Repsol Honda pada MotoGP 2024.
HONDA RACING CORPORATION
Potret motor Honda RC213V dari tim Repsol Honda pada MotoGP 2024.

"Itulah kenyataannya. Hal ini dapat memainkan dua sisi mata uang," kata Ezpeleta seperti dilansir dari The-Race.

"Kita tidak pernah tahu mana yang lebih baik bagi pabrikan, bagi pabrikan terkemuka, fokus pada evolusi mesin di masa depan atau terus mengembangkan mesin 1000cc."

"Hanya waktu yang akan menjawabnya."

Pabrikan non-konsesi masih dimungkinkan untuk melakukan perubahan terhadap mesin motor mereka selama masa pembekuan.

Hanya saja, harus ada alasan yang jelas seperti karena pertimbangan aspek keselamatan atau reliabilitas.

"Koreksi untuk keselamatan atau keandalan, atau terbukti tidak tersedianya suku cadang, dapat diizinkan untuk pabrikan manapun asalkan tidak ada peningkatan performa yang akan diperoleh."

Baca Juga: M1 Boros Bensin dan Bikin Pembalap Sendiri Hampir Jantungan Selama Balapan, Kapan Motor V4 Yamaha Tersedia di MotoGP?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Absen dari Timnas Prancis karena Alasan Cedera, Kylian Mbappe Malah Dugem di Kelab Malam

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Persebaya
7
17
2
Borneo
7
15
3
Bali United
7
14
4
Persib
7
13
5
PSM
7
12
6
Persik
7
11
7
Persita
7
11
8
Persija Jakarta
7
9
9
PSBS Biak Numfor
7
9
10
Arema
7
9
Klub
D
P
1
Barcelona
9
24
2
Real Madrid
9
21
3
Atlético Madrid
9
19
4
Villarreal
9
17
5
Osasuna
9
15
6
Athletic Club
9
14
7
Mallorca
9
14
8
Rayo Vallecano
9
13
9
Celta Vigo
9
13
10
Real Betis
9
12
Klub
D
P
1
Napoli
7
16
2
Inter
7
14
3
Juventus
7
13
4
Lazio
7
13
5
Udinese
7
13
6
Milan
7
11
7
Torino
7
11
8
Atalanta
7
10
9
Roma
7
10
10
Empoli
7
10
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
312
2
F. Bagnaia
305
3
M. Marquez
259
4
E. Bastianini
250
5
B. Binder
161
6
P. Acosta
152
7
M. Viñales
139
8
A. Espargaro
119
9
F. Di Giannantonio
119
10
A. Marquez
114
Close Ads X