Motor Ducati baru kebetulan memang sedang menjadi kekuatan utama. Tiga besar klasemen dikuasai oleh pembalap bermotor Desmosedici GP24.
Ini menjadi kebalikan dari motor Ducati tahun lalu (GP23) di mana Marc Marquez (Gresini Racing) selaku lakon utama disanjung karena membuat perbedaan yang besar.
Saat Marquez konsisten bersaing untuk posisi tiga besar, pembalap GP23 lainnya kepayahan untuk sekadar menembus lima besar.
Espargaro merasa ada faktor kebintangan yang mempengaruhi penilaian publik terhadap Martin dan Bagnaia.
Dibandingkan Marquez yang telah menjadi bintang berkat prestasi tinggi dan kontroversi dengan Valentino Rossi, dua jawara masa kini jelas kalah.
Bagnaia bukan sosok yang gemar membuat kehebohan, berbeda 180 derajat dengan Rossi selaku mentornya di akademi.
Justru Martin yang lebih bisa memainkan sosok antagonis dengan kepercayaan diri yang tinggi. Namun, magnetnya masih belum sebanding dengan Marquez.
"Mereka bukan bintang media seperti Marc dan Valentino dulu," kata Espargaro lagi.
"Namun, level Jorge dan Pecco di lintasan sekarang itu brutal. Kita cukup melihat kembali balapannya dan menganalisis semua yang mereka lakukan."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com, Motorsportmagazine.com |
Komentar