Hal itu dilakukan demi membantu tim nasional Asia Tenggara berkembang hingga bisa menurunkan skuad yang lebih banyak dan kompetitif di masa depan.
Namun, pembatasan itu tak diterapkan kepada tim junior Australia di masing-masing event regional, mulai dari U-17 hingga U-23.
Untuk waktu yang cukup lama, Socceroos duduk dan menonton dari jauh, lalu bertanya-tanya apakah tetangga mereka di Asia Tenggara itu dapat melakukannya dengan baik atau hanya akan menjadi potensi yang terbuang sia-sia.
Ternyata, kemajuan mereka, meski lambat, sangat besar, dan Australia mulai merasakan akibatnya.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2018, Australia, yang saat itu menjadi juara Asia, mengalami kesulitan luar biasa saat coba mengalahkan Thailand.
Socceroos secara mengejutkan tertahan 2-2 dalam tandang dan menang kandang 2-1, yang diraih dengan susah payah, itu pun tak cukup untuk memberi Australia tiket lolos langsung menyusul kemenangan 1-0 Arab Saudi di kandang Jepang.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Socceroos mengalami peningkatan saat melawan Vietnam, menang kandang dan tandang, meski ada banyak momen menegangkan.
Akan tetapi, itu adalah satu-satunya titik terang Socceroos dalam serangkaian penampilan buruk yang membuatnya tersingkir ke fase play-off lagi.
Meski begitu, Thailand dan Vietnam tak bisa lolos ke Piala Dunia, sehingga Australia kembali menganggap kedua negara itu bukan ancaman serius.
Baca Juga: AFF Soroti 6 Pemain Abroad Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | TheRoar.com.au |
Komentar