Kali ini, situasinya jauh lebih memprihatinkan, mengingat penambahan kuota Piala Dunia 2026 untuk Asia dari 32 menjadi 48 tim.
Timnas Indonesia yang memulai debutnya di fase ini tidak lagi seperti tim yang dulu.
Dipimpin Shin Tae-yong, dalang kemenangan 2-0 Korea Selatan atas Jerman di Piala Dunia 2018, Indonesia mengalami kebangkitan besar sebagai negara yang secara historis kurang berprestasi.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, eks pemilik Inter Milan, mengaktifkan kebijakan proses naturalisasi dengan merekrut banyak pemain keturunan Indonesia dari seluruh dunia, terutama Belanda.
Shin Tae-yong juga membina sekelompok pemain muda yang awalnya akan berkompetisi di Piala Dunia U-20 pada 2023, di mana Indonesia awalnya adalah tuan rumah sebelum dicabut karena kontroversi seputar Israel.
Dampak positif dari upaya Erick Thohir itu sangat besar.
Indonesia lolos dari penyisihan grup Piala Asia 2023, walau terhenti di babak 16 besar.
Setelah itu, baru-baru ini Skuad Garuda tampil impresif di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Marselino Ferdinan dkk tak terkalahkan melawan Arab Saudi dalam dua laga mereka.
Bahkan, hasil imbang kandang yang mengesankan melawan Australia menyebabkan Graham Arnold mengundurkan diri.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | TheRoar.com.au |
Komentar