Meskipun penampilan mereka juga tak langsung klop pada tiga turnamen pertama yang hanya terhenti pada babak-babak awal.
Penampilan debut Dejan/Gloria langsung terjadi di turnamen BWF World Tour Super 1000 All England Open 2022.
Dejan/Gloria hanya mampu sampai pada babak kedua setelah digulingkan pasangan unggulan dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Perjalanan Dejan/Gloria juga belum menemui hasil usai tersingkir lebih cepat ketika berlaga pada Swiss Open dan Thailand Open 2022.
Merasa belum cukup untuk bersaing di turnamen yang lebih tinggi, Dejan/Gloria memilih memulai semuanya dari awal dengan mengikuti ajang Challenge maupun Series.
Hasilnya cukup membuahkan hasil dengan menyabet empat gelar juara beruntun pada Denmark Masters, Indonesia International Series, Vietnam Open Super 100 dan Malang Indonesia International Challenge 2022.
Walaupun turnamen yang dijuarai merupakan turnamen yang levelnya masih rendah, pencapaian tersebut cukup membuat posisi Dejan/Gloria melesat pada klasemen peringkat dunia BWF dan kini menduduki ranking ke-13 dunia.
Dejan/Gloria bahkan menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia yang lolos ke BWF World Tour Finals saat wakil pelatnas pada sektor ini tak memiliki wakil.
"Tetapi, masalahnya kami harus sama-sama sadari. Memang umur, usia. Usia itu sebenarnya sama saja lah. Mungkin Butet (Liliyana Natsir) dulu waktu Olimpiade Rio 2016 sudah berumur 31 tahun dan juara dunia pada umur 32 tahun," tutur Vita
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar