Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Paradoks Mola TV, Perang dengan Streaming Ilegal tetapi Mundur Dibanding Pendahulu

By Firzie A. Idris - Jumat, 19 Juli 2019 | 06:45 WIB
Suasana launching kerja sama Mola TV dengan Matrix dan MIX di Jakarta, Kamis (18/7/2019). (FIRZIE. A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

Mereka masih kurang bisa merangkul konsumsi digital content secara mobile yang menjadi salah satu keunggulan utama dunia modern.

Baik itu Bein Sports Connect, Supersoccer TV, HBO Go, Netflix, iFlix, atau FirstMediaX di Indonesia atau layanan serupa seperti Sky Sports, Amazon Prime, dan Hulu di luar negeri, streaming melalui aplikasi mobile sudah menjadi de facto bagi semua penyedia konten audio visual.

Hal inilah yang tidak bisa kita temui dengan Mola TV, setidaknya dalam bentuk layanan penuh di mana konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih 10 pertandingan setiap pekannya, seperti yang telah menjadi standar oleh pendahulunya, BeinConnect.

Layanan penuh itu hanya tersedia lewat set top streaming yang harus dicolok ke perangkat televisi dengan harga pre order Rp999.000 di Blibli.com.

Sebagai perbandingan, saya memakai layanan Bein Sports Connect seharga Rp599.000 per musim untuk 2018-2019 dan langganan bulanan seharga Rp75 ribu musim sebelumnya yang bisa ditonton dengan device apa saja, baik itu laptop, PC, smart phone atau tablet.

"Sebenarnya yang terbiasa dengan pelayanan streaming kami mudahkan dengan Mola Polytron Streaming Device. Cukup dengan membeli set tersebut, Anda bisa mengakses layanan kami hingga tahun kedua dan ketiga (walau harus berlangganan lagi)," ujar Ayi lagi.

"Di mobile kami ada aplikasi Mola TV gratis tetapi jumlah pertandingannya memang lebih sedikit. Akan ada empat pertandingan for free tinggal sign up. Memang, tidak 10 pertandingan free itu, layanan streaming full cuma bisa lewat set top televisi," tutur Ayi kepada saya.

Baca Juga: Indonesia Open 2019 - Ini Doa Liliyana Natsir Bagi Tontowi Ahmad

Dalam kata lain, para konsumen yang telah membayar satu juta rupiah per tahun tersebut masih tak bisa mengakses konten penuh layanan premium langganan mereka lewat tablet atau smartphone masing-masing.