Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Paradoks Mola TV, Perang dengan Streaming Ilegal tetapi Mundur Dibanding Pendahulu

By Firzie A. Idris - Jumat, 19 Juli 2019 | 06:45 WIB
Suasana launching kerja sama Mola TV dengan Matrix dan MIX di Jakarta, Kamis (18/7/2019). (FIRZIE. A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

Bayangkan, jika kita hanya bisa menonton kurang dari setengah konten Netflix atau iFlix di mobile atau tablet dengan sang penyedia layanan menentukan apa saja yang bisa ditonton dan apa yang tidak.

Hari gini??

Ketiadaan opsi itu menjadi pertanyaan besar bagi beberapa konsumen. Salah satunya adalah Bintang Febriyan.

"Gw tahun lalu langganan Bein Sports Connect tujuannya buat mobile streaming aja. Kan hari Sabtu terkadang suka ada kondangan atau hang out di luar. BeinConnect sangat membantu agar tak ketinggalan aksi tim jagoan," tutur fans Manchester United tersebut kepada saya.

Seorang netizen yang berkomentar di salah satu post Instagram Mola TV juga menanyakan hal serupa.

Ia mempertanyakan perihal Mola Matrix, layanan baru yang dibentuk oleh Mola TV dan operator parabola Matrix TV untuk menghadirkan kanal Mola TV ke pengguna parabola.

Mola Matrix hanya menayangkan enam pertandingan setiap pekannya.

FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM
Hari Julianto Gunarso, CEO Matrix TV, mengangkat dekoder parabola yang akan digunakan untuk menyaksikan Liga Inggris.

"Bayangkan kalau seorang fans Chelsea sudah mahal-mahal beli parabola. Dari 4 match awal, Chelsea hanya ditayangkan sekali. Gw kira, itu yang akan terjadi ke klub Big Six lagi dalam pekan-pekan ke depan," tulis pengguna dengan username "hda1945" yang post-nya mendapat banyak "like" dari para pengguna IG lain.

"Oke, mungkin kita seakan dipaksa buat beli streaming device. Namun, apa sih esensi streaming? Intinya streaming itu fleksibel karena bisa nonton di mana saja. Sekarang dibuat ribet sama Mola karena harus memakai alat khusus dan kudu diam di tempat buat nonton," tulisnya lagi.