Kualitas hebat itu yang tak terlihat dalam diri Thiago Silva dan Miranda, setidaknya saat melawan Swiss.
Silva masih menjadi tembok tangguh, tetapi kualitas yang diperlihatkannya saat menghadapi Swiss lebih kepada jejak-jejak yang tersisa dari ketika ia masih membela AC Milan dan masuk jajaran bek tengah terbaik dunia.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup E, Brasil Punya 1 Musuh Berat)
Silva setidaknya salah posisi saat mengantisipasi tendangan sudut Xherdan Shaqiri yang berujung gol Steven Zuber. Pendampingnya, Miranda, tak bisa dibilang jelek, namun juga sulit menyebut eks Atletico ini sebagai bek istimewa.
Pemain berusia 33 tahun ini juga dituding terlalu gampang goyang oleh dorongan minimal Zuber. Miranda juga tak semestinya melepaskan pengawalannya terhadap Zuber semudah itu.
Soal usia bek tengahnya, ini juga yang membedakan Brasil saat ini dengan edisi 1994 serta 2002.
Miranda didampingi pemain yang juga berusia 33 tahun, sementara duet Aldair serta Dos Santos tengah dalam kondisi terbaiknya karena baru berumur 28 dan 24 tahun.
Adapun Lucio baru merayakan ulangtahun ke-24 sebulan sebelum tampil di Korsel-Jepang, sedangkan Edmilson dan Roque Junior sama-sama berusia 25 tahun.
Usia memang bisa ditutupi dengan pengalaman dan kematangan membaca bola, tapi kualitas itu pula yang tidak terlalu terlihat dari Silva serta Miranda di partai kontra Swiss. Gabungkan itu dengan ketidakmampuan Tite mengobati penyakit timnya.
Pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol, Brasil kebobolan total 11 gol. Nah, dari 11 gol itu, sebanyak 8 di antaranya lewat operan silang (7 open play dan 1 tendangan sudut). Dari total 8 itu, 5 di antaranya umpan silang melambung dan 3 lagi menyusur tanah.
Bagaimana proses terjadinya gol Swiss? Tepat, crossing lewat sepak pojok! Calon-calon lawan Brasil boleh jadi sudah mempelajari kelemahan itu.
Sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Whoscored, Swiss adalah kontestan Grup E yang sejauh ini paling sedikit melepas operan silang, yakni 12 kali.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Artinya, Brasil bisa jadi akan menghadapi kesulitan kian besar melawan tim yang lebih banyak melepaskan crossing seperti Serbia (14 kali di laga perdana Grup E) dan Kosta Rika (22).
Okelah, kegagalan Brasil melangkah dari fase grup di Rusia 2018 akan kejutan yang terlalu tidak menyenangkan. Tapi, bila penyakit-penyakit itu tak dicarikan penangkalnya, tidaklah mengherankan bila Brasil akan gagal meraih gelar keenamnya di Rusia.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar