Piala Presiden 2018 Dukung Ekonomi Kerakyatan
Profesi Sugiarto di sektor informal sebagai pedagang jersey yang bersifat nomaden mampu menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Semakin banyak pemasukan yang dikantongi Giarto, maka roda perekonomian kerakyatan akan semakin membaik.
Adanya turnamen Piala Presiden 2018 di Kota Solo membawa angin segar bagi Sugiarto. Tanpa berpikir panjang, dia pun langsung bergegas membuka lapak di area Stadion Manahan Solo.
Berjualan di acara Piala Presiden, diakui Sugiarto sangat menambah pemasukannya. Keramaian suporter dan penonton membuat peluang terjual barang dagangan semakin tinggi.
Keuntungan berlipat ganda pun mampu ia kantongi dalam waktu yang singkat. Tak heran jika banyak pedagang yang menghiasi area Stadion Manahan ketika babak perempat final Piala Presiden 2018 berlangsung.
Secara tidak langsung, Piala Presiden 2018 turut mendukung terciptanya sistem ekonomi kerakyatan, yaitu sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.
Berjualan di Area Stadion Menjadi Penyalur Hobi Menonton Sepak Bola
Berprofesi sebagai pedagang jersey yang bersifat nomaden untuk menjajakan barang dagangan di halaman Stadion Manahan Solo, membuat Sugiarto tak bisa menyaksikan pertandingan secara langsung, padahal dia sangat senang menyaksikan pertandingan sepak bola.
Hal itu tak menjadi masalah bagi Giarto, baginya menikmati pertandingan di area halaman stadion sembari berjualan sudah menjadi kesenangan tersendiri baginya.
Editor | : | Fabianus Riyan Adhitama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar