Selain mengincar keuntungan, Sugiarto memiliki satu lagi alasan kuat untuk tidak menolak berjualan di area stadion ketika ada pertandingan.
Kecintaannya terhadap sepak bola membuatnya merasa dia harus berjualan ketika ada pertandingan, bahkan ia merasa sesuatu yang tak nyaman jika melewatkan momen-momen tersebut.
Jarak Beratus-ratus Kilometer Ditempuh
Sadar akan banyaknya keuntungan yang akan diperoleh jika berjualan di acara pertandingan sepak bola, Sugiarto rela menempuh jarak hingga ratusan kilometer.
Hingga saat ini, Sugiarto pernah berjualan di Stadion Jatidiri Semarang, Stadion Manahan Solo, Stadion Maguwoharjo Sleman, dan yang paling jauh adalah Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Jarak Demak-Jakarta adalah 487 kilometer, ia rela menempuh jarak sejauh itu demi berjualan sekaligus menuntaskan hasrat keinginannya untuk merasakan gegap gempita pertandingan.
Giarto mengendarai sepeda motor untuk menuju ke stadion-stadion itu, kecuali SUGBK. Ketika akan berjualan di SUGBK dia berangkat bersama rombongan pedagang menggunakan bus dan kereta.
Sepeda motor yang dipakai Giarto pun sudah didesain khusus untuk dia yang memiliki kekurangan fisik.
Ketika berjualan di Stadion, Giarto rela untuk tidur di emperan demi mengais rejeki yang halal.
Anak-anak Menjadi Motivasi Terkuat
Seakan tak mengenal lelah, Sugiarto berjualan dari pertandingan ke pertandingan, bahkan ketika tak ada pertandingan, ia rela berburu pusat keramaian untuk membuka lapak.
Editor | : | Fabianus Riyan Adhitama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar