"Kami inginnya cari tempat yang netral. Sebab yang ditakutkan bila home and away, waktu pertandingan terakhir akan rusuh," kata pria bernama Agus Bimbim Tessy itu.
"Menurut saya, home and away itu takutnya rusuh. Saya punya pikiran, kalau lolos ke final dan Persebaya main di Arema, lalu menjadi juara, pasti rusuh. Sedangkan kalau Arema yang jadi juara, dan mainnya di Bung Tomo, akan rusuh juga," ucapnya menambahkan.
Sementara dari kubu Arema FC, mereka lebih berharap spotlight diarahkan ke keberhasilan tim menembus babak final Piala Presiden 2019. Persebaya dan Arema FC, dituturkan Media Officer Arema FC, Sudarmadji, membuat Jawa Timur dipandang sebagai barometer sepak bola nasional. Sudarmadji juga berharap Aremania datang dan mendukung Singo Edan agar sejarah Piala Presiden 2017 kala menjadi juara bisa terulang lagi.
"Kami memohon doa restu agar tahun ini mendapat momentum untuk kembali memenangi gelar," ucap Sudarmadji.
Final yang dimainkan dua leg memang menjadi hal baru di persepakbolaan Indonesia. Di luar negeri pun partai final yang dimainkan home and away tak banyak ditemukan. Hanya Copa Libertadores dan Copa Sudamericana yang memakai format tersebut. Kebanyakan format kandang dan tandang digunakan di babak gugur sebelum final, seperti perempat final dan semifinal.
Sempat muncul juga tudingan bahwa penyelenggara Piala Presiden 2019 hanya mencari keuntungan dari penjualan tiket partai final kandang dan tandang. Maklum, anggapan seperti itu muncul disebabkan padangan skeptis pecinta sepak bola terhadap PSSI yang belakangan mendapat citra kurang baik karena beberapa alasan.
Sejatinya, sebelum turnamen ini digulirkan, Ketua Steering Committee Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait, sudah mewanti-wanti soal transparansi aliran dana. Dewan Pembina PSSI itu menegaskan bahwa Piala Presiden harus menjunjung asas fair play dan tak boleh ada praktik jual-beli pertandingan serta suap-menyuap. Maruarar juga mengungkapkan bahwa Piala Presiden 2019 akan diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PWC) agar lebih transparan dan terbuka.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar