Pihak KFA sangat berharap mereka bisa bepergian ke Korut meski kedua negara tak punya hubungan diplomatik.
"Ketika Korut bersedia menerima dan menentukan lokasi penjemputan visa, maka kami akan menyiapkan segalanya," tulis pernyataan resmi KFA saat itu.
"Kami juga sudah submit ke Kementerian Unifikasi soal daftar hal yang perlu kami siapkan untuk bisa pergi ke Korut," tulis pernyataan lanjutan KFA.
Berkaca dari pengalaman tahun 2008, Korut pernah memindahkan dua laga kandang mereka melawan Korsel pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Saat itu Korut dan Korsel ditakdirkan dua kali berada di grup yang sama pada putaran ketiga dan keempat Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Dua kali pula Korut menolak menjamu Korsel dan memindahkan laga kandang mereka ke Shanghai, China.
Alasannya, Korut menolak bendera dan lagu kebangsaan dari Korsel berkumandang di negara mereka.
Padahal lagu kebangsaan mereka hampir identik dalam hal penamaan dan sama-sama diartikan sebagai 'Lagu Patriotik'.
'Aegukka' milik Korut dan 'Aegukga' milik Korsel sepintas memberikan kesan sama meski isi dan makna dari lirik keduanya berbeda.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 – Jepang Menang 6-0, Korsel Pesta 8 Gol
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar