Laga itu hampir dipastikan akan digelar di Korut, tetapi ada banyak batasan dari pemerintah setempat terkait kehadiran Korsel di Pyongyang.
Fans dan media dari Korsel kabarnya dilarang untuk turut menghadiri laga tersebut.
On Oct. 15, two Koreas will play a @FIFAcom World Cup Qualifier match.
Only the SK players & support team will be allowed to go.
But no SK fans or SK media.
And because NKorea has no satellite broadcast equipment, currently no LIVE signal for watching match will be possible.
— Chad O'Carroll (@chadocl) October 10, 2019
Meski bendara Korsel dan Aegukga pada akhirnya akan berkibar dan berkumandang di Korut, namun dipastikan tak akan ada chant-chant 'Daehan Minguk' yang biasa disuarakan oleh pendukung timnas Korsel.
Keadaan makin sulit buat pihak Korsel untuk memantau partai itu lantaran jarang sekali pertandingan di Korut disiarkan secara langsung, apalagi untuk diakses dunia luar.
Tak pernah ada cuplikan pertandingan yang melibatkan timnas atau klub-klub Korut di ajang internasional saat mereka memainkan laga kandang.
Padahal FIFA, terlebih AFC selalu menampilkan semua pertandingan klub dan timnas yang berada di bawah naungan mereka.
BolaSport.com pun hanya menemukan satu cuplikan pertandingan April 25 SC sebagai perwakilan Korut melawan Erchim FC pada Piala AFC 2017.
Padahal April 25 sudah reguler bermain di Piala AFC sejak 2017 dan selalu berhasil maju minimal ke babak Inter-Zone Play-off Semi Final.
Bahkan untuk edisi 2019 ini, mereka tampil hingga ke babak final dan akan berhadapan dengan Al-Ahed dari Libanon pada 2 November mendatang.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar