Orang-orang Korut kerap kebingungan ketika berkomunikasi dan mendengar ucapan orang Korsel bicara, begitupun sebaliknya.
Bahasa terus berkembang, termasuk di Korut dan Korsel, dan tertutupnya akses akan hal tersebut pun kini menjadi pemisah kedua negara.
Tak heran kalau orang-orang Korut kerap terkejut saat melarikan diri (defector) ke Korsel dan melihat betapa berbedanya kondisi asal mereka dengan dunia luar.
Di luar hubungan panas kedua negara, sebenarnya mereka saling mendukung satu sama lain di dunia olahraga dan sepak bola, dengan syarat tidak saling berhadapan.
Hal tersebut setidaknya bisa dilihat lewat dukungan yang diberikan dua Korea terhadap satu sama lain dalam suatu pertandingan.
Sebagai sesama etnis Korea, penduduk Korut bisa ikut senang dan bangga kala timnas Korsel bisa berbicara banyak di pentas Piala Dunia 2002.
Para pemain timnas Korut pun pernah menyatakan dukungannya kepada timnas Korsel pada Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Itu terjadi pada matchday terakhir putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2010 saat timnas Korsel menjamu timnas Iran.
Saat itu timnas Korut mendukung timnas Korsel melawan timnas Iran karena akan berpengaruh terhadap peluang mereka lolos ke Piala Dunia 2010.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar