Bandingkan dengan Persija Jakarta yang baru tampil dua edisi Piala AFC pada 2018 dan 2019.
Semua cuplikan pertandingan Macan Kemayoran di ajang tersebut tersedia pada saluran resmi AFC di Youtube.
Bagaimanapun, olahraga terkhusus sepak bola bisa menjadi jembatan kedua negara untuk mengenal satu sama lain.
Asian Games 2018 di Jakarta menjadi buktinya kala 'Korea Bersatu' bertanding atas nama 'satu Korea' dalam satu tim.
Pemain Home United yang berasal dari Korsel, Song Ui-young pernah merasakan bermain di Pyongyang kala timnya dijamu April 25 di Stadion Kim Il-sung, pada ajang Piala AFC 2018.
Tanpa medium olahraga dan sepak bola, rasa-rasanya sulit membayangkan Jong Tae-se, Song Ui-young, ataupun Son Heung-min bakal berhadapan satu sama lain dengan 'Korea yang lain'.
Soal melunaknya Kim Jong-un sebagai supreme leader Korut, yang mau menerima timnas Korsel bermain di Pyongnyang disebut-sebut bermuatan misi diplomatik.
Apalagi, ada kabar tentang bakal majunya Korut dan Korsel menjadi calon tuan rumah bersama untuk Piala Dunia Wanita 2023.
Mulai mencairnya hubungan Kim Jong-un dengan Korsel sudah beberapa kali terlihat kala dirinya mau menerima kehadiran Moon Jae-in (Presiden Korsel) di area Demilitarization zone (perbatasan Korut dan Korsel) sejak April 2018 silam.
Sejak saat itu, Korut dan Korsel terus berupaya mendekatkan diri terutama lewat medium olahraga dan sepak bola.
"Sepak bola punya kekuatan unik untuk membangun kebersamaan dan semangat fair play. Kami harap itu juga bisa terlihat pada 15 Oktober di Pyongyang," kata juru bicara FIFA terkait laga timnas Korut Vs Korsel di Pyongyang.
View this post on Instagram
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar