Kematian sang Ayah dan depresi menjadi penghancur kariernya
"Gelar ini milik ayah saya. Dia adalah teman baik saya dalam hidup, pasangan saya. Tanpa dia, saya bukan apa-apa," kata Adriano.
Ucapan tersebut didedikasikan kepada ayahnya ketika mengantarkan Brasil merengkuh trofi Copa America 2004.
Setelah kemenangan tersebut, ia kembali ke Italia untuk menjalani pelatihan pramusim.
Namun, tak berselang lama, Adriano mendapat kabar kematian mendadak Ayahnya pada pertengahan tahun 2004.
Baca Juga: Barcelona Ingin Bajak Bernardo Silva dari Man City, Pep Guardiola Tak Tinggal Diam
Kapten Inter Milan saat itu, Javier Zanetti, mengungkapkan bahwa Adriano menerima telepon yang mengabarkan ayahnya meninggal karena serangan jantung.
"Dia mendapat telepon dari Brasil: 'Adri, ayah sudah meninggal'," kata Zanetti, dikutip BolaSport.com dari Sportbible.
"Saya melihat dia di kamarnya, dia melempar telepon dan mulai berteriak."
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Thesun.co.uk, Marca.com, Sportbible.com, Inter.it, Tuttomercato.com |
Komentar