BOLASPORT.COM - Tim para-renang Indonesia merayakan keberhasilan mereka melampaui target medali emas pada ASEAN Para Games Solo 2022.
Total 29 medali emas dikumpulkan Indonesia dari pertandingan cabang olahraga renang yang digelar di Kolam Renang Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, 1-5 Agustus 2022.
Tambahan delapan medali emas didapat Indonesia pada hari terakhir, Jumat (5/8/2022), untuk menyalip Vietnam dalam persaingan untuk gelar juara umum para-renang.
Tiga atlet para-renang Indonesia begitu perkasa dengan berhasil menyumbang lima medali emas pada ASEAN Para Games 2022.
Mereka adalah atlet senior Jendy Panggabean dan dua debutan ASEAN Para Games yaitu Maulana Rifky Yavianda dan Zaki Zulkarnain.
Maulana, atlet baru yang diproyeksikan untuk Paralimpiade Paris 2024, menguasai lomba jarak pendek kelas S13, kelas untuk atlet dengan masalah penglihatan akut.
Adapun Zaki berjaya di kelas keterbatasan pada fisik S8, berbeda satu tingkat dengan Jendi yang berkompetisi di kelas S7.
Baik Zaki, Maulana, dan Jendy merebut tiga medali emas pada nomor perseorangan dan dan dua medali emas dari nomor estafet.
Rasa syukur atas penantian panjang diungkapkan oleh Zaki.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Dari ART dan Tukang Ojek Kini Jadi Andalan Indonesia
Sejak bergabung dengan pelatnas pada 2018 dan tampil pada Asian Para Games, atlet asal Riau itu harus menunggu empat tahun untuk bisa berkompetisi lagi.
Seperti diketahui, ASEAN Para Games 2019 di Filipina batal. Adapun tahun ini Indonesia mengambil hak tuan rumah edisi 2021 dari Vietnam.
"Sudah dua tahun kami menunggu event ini tidak terlaksana, dan alhamdulillah saya bersyukur bisa mendapatkan lima medali emas sesuai target," ujar Zaki.
"Semua keringat, sakit yang saya derita, capek di latihan, mungkin jenuh, alhamdulillah hari terbalaskan semuanya."
"Capek dari 10 bulan yang lalu sudah lunas," sambung atlet yang memecahkan dua rekor ASEAN pada keikusertaannya kali ini.
Zaki bukan satu-satunya atlet para-renang yang lega akhirnya bisa mencetak prestasi tinggi.
Mutiara Cantik Harsano mengekspresikan rasa syukurnya ke level yang lebih lanjut dengan mencukur habis rambutnya.
Rambut atlet berusia 18 tahun asal Nganjuk itu dipotong hingga gundul sebagai nazar karena berhasil merebut medali emas pada nomor 100m gaya kupu-kupu S9.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Junaedi Penggembala yang Sukses Persembahkan Emas
Seperti Zaki, Mutiara juga sudah tampil di Asian Para Games 2018 tetapi harus menunggu lama untuk melakoni debut pada ASEAN Para Games.
"Karena nazar. Jadi janji ke Allah, kalau dikasih emas di 100m kupu-kupu, nanti bakal potong gundul," ujar Mutiara.
Mutiara sudah menekuni renang sejak usia taman kanak-kanak. Dia diperkenalkan olahraga air oleh ayahnya yang bertugas di Angkatan Laut.
Dia mulai mencuri perhatian saat merebut tiga medali emas pada Peparnas tingkat pelajar pada 2015 dan Peparnas tingkat umum pada 2016.
Mutiara sedikit kecewa karena meleset dari target awal yaitu 2 medali emas dan 1 medali perak pada nomor perseorangan.
Akan tetapi, tidak ada perjuangan yang sia-sia.
Atlet-atlet tim para-renang lainnya mampu menutupi target-target yang tidak tercapai. Sukacita sebagai satu tim terlihat begitu rangkaian lomba berakhir.
Raihan 29 medali emas tim para-renang bahkan melampaui target 27 medali yang ditetapkan pada ASEAN Para Games 2022.
"Tentu saja sangat melegakan karena memang target harus tercapai karena (Indonesia) harus juara umum," kata kepala pelatih, Dimin BA.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Bayu Aji dari Tak Diunggulkan Hingga Jadi Kebanggan Sang Ibu
"Ternyata mungkin cabor lain dapat memperoleh medali sehingga selisihnya banyak dengan negara lain. Alhamdulillah kita juga jadi juara umum di rumah."
Indonesia untuk sementara memimpin klasemen perolehan medali dengan koleksi 130 emas, 97 perak, dan 91 perunggu.
Gelar juara umum hampir bisa dipastikan karena pesaing terdekat, Thailand, baru mendulang 85 medali emas.
Momentum bagus tidak disia-siakan oleh salah satu pelatih para-renang, Bhima Kautsar, untuk melamar koleganya, Dinda Ayu Sekar Aji.
Selain pelatih, Dinda juga putri Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun. "Untuk Pak Senny Marbun, izin anaknya saya lamar," kata Bhima sambil tersipu.
Bhima, yang bertugas sebagai manajer kompetisi pada ASEAN Para Games 2022, mengaku bahwa aksinya ini tidak direncanakan.
"Ini mendadak banget. Saya melihat momen karena saya tahu Indonesia mau juara umum, kita juga juara umum di renang," ujar Bhima.
"Terus penyelenggaraan kita sukses, biar kisahku juga sukses, aku mau melamar dia," imbuhnya. Bhima bisa tersenyum karena lamarannnya diterima.
Rayakan kemenangan selagi bisa. Akan tetapi, jangan lupa bahwa mempertahankan lebih sulit daripada meraihnya.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Berawal Latihan Gunakan Tutup Cat, Rina Marlina Boyong 2 Emas pada Debutnya
Tim renang Indonesia akan menghadapi agenda padat pada 2023 dengan ASEAN Para Games di Kamboja dan Asian Paragames 2022 yang diundur karena pandemi.
Mempertahankan kondisi atlet diakui pelatih Dimin masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
"Ini yang sedang kami pikirkan, atlet non-difabel dari kecil sampai mahasiswa di perkumpulan, kalau mereka ini tidak punya," kata Dimin.
"Sehabis event mereka istirahat, sebagian saja yang masih latihan, nanti TC (pelatnas) baru latihan lagi. Nah itu kelemahan kita."
Dimin menyoroti minimnya kompetisi di tingkat daerah atau nasional. Menurutnya, lomba harus sering digalakkan.
"Saya mengusulkan agar regenerasi tidak terputus, kalau boleh, diadakan pembinaan jangka panjang," sambung Dimin.
"Di daerah kebanyakan atlet tidak latihan. Di nasional kejuaraan setahun sekali, itu pun kalau ada, pernah dua tahun sekali yang pelajar."
"Makanya saya contohkan yang normal ada delapan kali baik provinsi maupun nasional per tahun."
Solusi alternatif dari Dimin pun mendorong anak-anak asuhnya untuk bergabung dengan klub renang non-disabilitas.
"Saya suruh mereka ikut perkumpulan non-disabilitas karena dari peraturan juga sama," petuah pria yang menangani tim nasional para renang sejak 2005 itu.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Pelatih Kamboja Terharu dengan Kehangatan Pemain dan Suporter Indonesia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar