"Dia menghancurkan saya," imbuh pembalap kelahiran Augsburg, Jerman.
Marquez berhasil menjawab ekspektasi tinggi dengan menjadi juara pada musim debutnya pada MotoGP sekaligus memecahkan rekor juara dunia termuda di kelas utama.
Lima gelar berikutnya membuat Si Alien mendapat kepercayaan besar dari Honda hingga masih menjadi tumpuan di tengah musibah yang dialaminya.
Adapun Bradl, pencapaiannya pada awal kiprahnya di kelas utama sebenarnya tidak buruk-buruk amat walau tentunya sangat jomplang jika dibandingkan Marquez.
Di samping podium pada MotoGP Americas 2013, yang dimenangi Marquez, Bradl tak pernah sekalipun finis di luar posisi 10 besar pada tiga musim pertamanya.
Sayangnya, dua musim berikutnya bersama Forward-Yamaha dan Aprilia tak berjalan mulus bagi pembalap yang akan berusia 33 tahun pada 29 November nanti.
Pada 2017 dia mencoba peruntungan pada World Superbike dengan menjadi rekan setim Nicky Hayden di tim Red Bull Honda, satu-satunya tim bermotor Honda saat itu.
"Dengar, saya pergi ke Superbike dan ini adalah kesalahan terbesar yang pernah saya buat karena saya benar-benar kesulitan," ungkap Bradl.
"Pada bulan Mei, Nicky Hayden meninggal dunia karena kecelakaan saat bersepeda dan saya sendirian di tim, sendirian."
Baca Juga: Borok Zero Grip Yamaha yang Bikin Andrea Dovizioso Sepakat dengan Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | hondaracingcorporation.com |
Komentar