Berbeda dengan pembalap reguler, kebahagiaan Bradl tidak datang dari hasil balapan tetapi ketika tahu bahwa umpan baliknya sesuai dengan data.
Pembalap penguji tidak punya suara dalam pengembangan. Tugas mereka hanya menjelaskan apa yang terjadi dengan motornya.
Pada akhirnya keputusan tetap berada di tangan para insinyur di pabrikan.
Alhasil, ada kebanggaan tersendiri yang dirasakan Bradl ketika tim berhasil membuat peningkatan dengan si kuda besi.
"Mungkin saya punya talenta untuk mengekspresikan diri saya, untuk menerjemahkan feeling saya di atas motor kepada para teknisi," kata Bradl.
"Dan kemudian kami bisa meningkatkan motornya, ini adalah sebuah hal yang spesial bagi saya," tandasnya.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Semringah, Tetap Kawal Panji Valentino Rossi Musim Depan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | hondaracingcorporation.com |
Komentar