Paceklik kemenangan yang sempat dialami dalam 25 balapan beruntun pada 2017-2018 membuat Yamaha berada di bawah bayang-bayang Ducati dan Honda.
Adapun dengan Pedrosa yang memerlukan pegangan, kondisi Yamaha yang sedang tidak baik-baik saja barangkali akan menghadirkan efek yang berbeda.
Barangkali, karena tidak akan ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi jika skenarionya berubah.
Selain itu tidak ada yang tahu dengan nasib Quartararo jika bertahan setahun lebih lama di kelas Moto2 dengan ekspektasi yang bertambah.
Pedrosa sendiri telah berdamai dengan masa lalunya. Dia tetap percaya pensiun adalah keputusan paling tepat yang bisa diambilnya.
"Anggap saja begini: aspek lain dari kehidupan sebagai seorang pembalap sangat mengganggu saya," terang Pedrosa soal alasannya untuk pensiun.
"Saya dahulu bisa menghadapinya tetapi saya kemudian berada di titik ketika beban dari hal yang tidak saya senangi lebih berat."
"Pada akhirnya, saya memutuskan bahwa itu adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan pada saat itu," tandas pria yang kini menjadi pembalap penguji bagi KTM ini.
Baca Juga: Menuju Comeback Andrea Iannone, Satu-Satunya Pembalap yang Ditakuti Marc Marquez
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar