Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jai Guru Deva Om, Dedeh Erawati

By Persiana Galih - Sabtu, 10 Maret 2018 | 07:38 WIB
Mantan pelari gawang nasional, Dedeh Erawati. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

“Saya merasa sangat yakin mendapat emas di Malaga tahun ini. Fisik dan persiapan saya jauh lebih baik dari tahun lalu,” katanya. Dedeh tak pernah meninggalkan program latihannya yang berjalan sembilan sesi selama sepekan. Program tersebut sama persis dengan yang ia lahap waktu masih muda.

Fahmy mengatakan bahwa Dedeh akan menampilkan performa hebat di sana. “Lebih daripada waktu Dedeh melakoni Masters di Daegu,” tutur Fahmy. Waktu berlaga di Kejuaraan Asia Masters Daegu 2017, Dedeh menyumbang emas lari 60 meter putri dengan 7,81 detik.

“Jika mengacu pada program latihan, semestinya Dedeh punya kondisi fisik terbaik pada akhir Februari atau awal Maret 2018. Tapi nyatanya, dia sudah mencapai kondisi fisik terbaik sejak Januari 2018,” kata Fahmy.

(Baca Juga: Pulau Tak Bertuan Hancurkan Kemesraan Korea Selatan dan Korea Utara di Paralimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018)

Menuju Kanada dan AS

Dedeh tentu memerlukan banyak persiapan menjelang Kejuaraan Dunia Master 2018 di Malaga. Salah satu persiapannya ialah dengan lebih dulu melakoni kejuaraan terbuka Ontario Masters Athletics Indoor di Kanada (10-11 Maret 2018) dan Kejuaraan USA Track and Fields (USATF) Indoor Masters (17-18 Maret 2018).

Dua jam sebelum berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (6/3), saya menemui Dedeh dan Fahmy di Mall Ciputra, Jakarta. Keduanya terlihat semringah, terutama setelah visa menuju Kanada dan AS berhasil diterbitkan. “Urusan visa baru beres pukul 14.00. Lega rasanya, ” kata Dedeh.

Penerbitan visa jadi salah satu kendala yang dihadapi Dedeh sebelum berangkat ke Kanada dan AS. Kendala lainnya ialah tidak adanya dukungan finansial baik dari pemerintah mau pun instansi-instansi swasta.

“Tapi saya tekankan pada Dedeh untuk tidak mengharapkan dukungan finansial itu. Kami masih punya tabungan untuk berangkat ke Kanada dan AS. Anggap aja ini sebuah ibadah,” kata Fahmy.

Dedeh kini telah terbang menjauhi Indonesia. Tapi, masalah seakan tak pernah luput dari perjalanannya. Ia transit di Hongkong, dan mendapat informasi bahwa cuaca AS sedang buruk.