Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada badai salju berangin di sana. Cathay Pacific, maskapai yang mereka tumpangi, tak mau mengambil risiko. Walhasil, Dedeh dan Fahmy mesti berada di Hongkong selama tiga hari dua malam.
“Anggap saja ini training camp. Kami latihan track di Hongkong,” kata Fahmy.
Asa Dedeh yang menggebu-gebu menginjakkan kaki di AS mesti ditunda beberapa hari. Sebagai atlet yang sudah melanglangbuana, AS adalah negara yang belum pernah ia datangi.
Sambil terkekeh-kekeh, ia bilang: “Sudah kebayang di New York, taunya China lagi China lagi,” kata Dedeh.
(Baca Juga: Mahkota Boxing Superseries Jadi Upaya Kembalikan Kejayaan Tinju Tanah Air)
Siapa bisa menghentikan Dedeh? Usia dan cuaca sekali pun tak bisa menghalanginya untuk berlomba dan mengibarkan merah putih di belahan dunia lain.
Syahdan, pukul 05.12 Jumat (9/3), saya mendapat pesan whatsapp dari Fahmy. “Morning Jakarta. Mohon doanya agar kami dimudahkan, dilancarkan, dan mendapat keajaiban Sang Khalik. Wind Snow Storm memaksa kami cancel direct flight Hongkong-New York. Pagi ini kami baru memulai perjalanan ke New York,” tulisnya.
Saya pun membalas pesan tersebut tiga jam kemudian tepat pukul 08.34 dengan lirik lagu Across The Universe karya grup musim legendaris asal Inggris, The Beatles: “Words are flowing out like endless rain into a paper cup. They slither while they pass, they slip away across the universe.”
Across The Universe adalah salah satu dari rentetan karya terbaik The Beatles. Liriknya yang disusun pentolan The Beatles, John Lennon, sarat arti.
Lantas mengapa saya mengirimkan lirik tersebut pada Fahmy dan Dedeh? Saya ingin sekali mereka mendengar lagu tersebut dan mendalami artinya.
“Jai Guru Deva Om. Nothing’s gonna change my world. Nothing’s gonna change my world.”
Dalam kebudayaan India, "Jai Guru Deva Om" adalah mantra yang dimaksudkan untuk menenangkan pikiran ke dalam kesadaran yang lebih tinggi untuk berhubungan dengan getaran alami semesta. Saya seakan ingin menenangkan Dedeh, bahwa tak ada yang bisa mengubah dunianya.
Lalu, saya menambahkan pesan Whatsapp tersebut pada Fahmy: “Semesta meregang, saatnya Dedeh untuk menang."