Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menangisi Salah Sambil Mencaci Karius adalah Perilaku Standar Ganda

By Kautsar Restu Yuda - Senin, 28 Mei 2018 | 11:08 WIB
Dua pemain Liverpool, Mohamed Salah dan Loris Karius, menangis pada laga final Liga Champions melawan Real Madrid, di NSC Olimpiyskiy, Stadium, Kyiv, 26 Mei 2018 (DIMAS KEN/BOLASPORT.COM)

Dalam tim yang cenderung menyerang, lini pertahanan menjadi lebih rentan ditembus.

Gaya bermain ini juga tidak bisa disalahkan karena kemenangan dalam sepak bola selalu membutuhkan gol.

Clean sheet dan berbagai catatan gemilang pertahanan lain yang tidak disertai gol hanya akan menjadi hasil imbang.

Saya tidak berniat meremehkan Salah dan menghujatnya seperti halnya yang dialami Karius.

Sebaliknya, mari kita dahulukan rasa kemanusiaan terhadap dua pilar vital Liverpool tersebut.

Tanggapan terhadap blunder Karius menurut saya masih bisa diterima pada level kritik dan sindiran.

Namun, pada level caci maki, apalagi sampai berlarut-larut, tentu tidak bisa dibenarkan.

Cercaan yang berlebihan bisa membuat Karius mengalami tekanan berat atau bahkan mengalami depresi.

Apalagi Karius beserta keluarganya baru-baru ini sampai mendapatkan ancaman pembunuhan.

Kekhawatiran bahwa Karius mengalami depresi juga diutarakan oleh jurnalis Telegraph, Sam Wallace.

Wallace mengkhawatirkan Karius akan bernasib serupa dengan Robert Enke, kiper Jerman yang bunuh diri akibat mengalami depresi.

"Karius menangis tak terkendali dan meminta maaf untuk suporter Liverpool. Harus diingat efek rasa bersalah, keraguan, dan kemudian depresi memiliki peran pada akhir hidup Robert Enke. Ini adalah olahraga. Kejadian itu berarti banyak, tetapi itu adalah hanya olah raga dan kita semua membuat kesalahan," tulis Wallace di akun Twitternya.

Loris Karius tampil buruk tentu adalah sebuah fakta.

Kiper berambut pirang itu juga layak menerima konsekuensi kesalahannya. Bisa dengan dicadangkan kembali, dipinjamkan agar bisa menata ulang mentalnya, atau lebih ekstrem dengan dilego ke klub lain.

Namun, tidak perlu lagi ada makian apalagi ancaman pembunuhan yang mengarah kepada Karius.

Saya pribadi sepakat dengan pernyataan Juergen Klopp bahwa apa yang dialami Karius memalukan dan semua orang tahu itu.

Artinya, Karius sudah cukup menderita dengan kesalahannya sendiri, tidak perlu lagi tambahan caci maki.

(Baca Juga: Jadi Kampiun, Real Madrid Akhiri Berbagai Kejaganggalan Liga Champions Musim Ini)

Kiper legendaris Jerman, Oliver Kahn, bahkan menyatakan bahwa Karius akan sulit melupakan kenangan buruk tersebut.

Lebih buruk lagi, Karius bisa kehilangan karier usai laga final tersebut.

Jika sudah begitu, apalagi yang mau dicari dari menghujat Karius terus-menerus.

Akhir kalimat, semoga Loris Karius segera bangkit dan Mohamed Salah bisa pulih demi berlaga di Piala Dunia 2018.

 

Fasilitas tak mendukung, Mario Gomez mengancam akan tinggalkan Persib Bandung. Gomez juga mengaku dirinya telah menjadi incaran beberapa klub. . Apakah kalian setuju jika Gomez pindah ke Bali United? . #persib #persibbandung #mariogomez #baliunited #liga1

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P