Dan dalam suatu Iatihan saja mereka mengalahkan pasangan Pauline Betz dan Margaret Dupont. Nama Babe Didrikson tidak pernah muncul di dunia tennis internasional, karena ia tidak diperkenankan berlomba tennis sebab dalam olahraga lain, golf a.l. Babe adalah seorang professional.
Kemampuan Babe Didrikson jauh melebihi kemampuan seorang wanita. Namun kemampuan ini tidak datang dengan sendirinya. Babe tidak kenal lelah atau waktu dalam mengejar prestasi.
Sewaktu masih dalam masa belajar golf, Babe pernah berlatih sampai jauh malam, sampai kedua tangannya lecet, berdarah.
Ia berlatih sebelum masuk kantor, di waktu istirahat makan siang, setelah waktu kantor sampai larut malam, setiap hari, sampai ia selaku pemain bayaran pada tahun 1950 memenangkan hadiah 13 ribu dollar lebih dan pada tahun berikutnya 15 ribu lebih.
Pada tahun 1953 setelah menikah dengan Gorge Zacharias, seorang pegulat bayaran, terserang penyakit kanker dan meninggal tiga tahun kemudian.
Fanny Blankers-Koen, bintang Olimpik 1948, pemenang empat medali emas, gaya larinya tidak lemas dan gemulai seperti saingannya yang terberat di London, Maureen Gardner dari Inggeris.
Diantara atlet-atlet wanita Fanny sangat menyolok gaya dan prestasinya. la pun kurus, berotot kuat, keras. Namun Fanny adalah Ny. Blankers dan ia mempunyai dua orang anak.
Sepanjang sejarah hanya beberapa perkara saja menjadi jelas duduk persoalannya. Sekitar tahun 1950 di Nederland muncul seorang gadis dari daerah Utara, Friesland, yang karena prestasi-prestasinya dipandang dapat menggantikan Fanny Blankers-Koen.
Foekje Dillema, demikianlah nama gadis tersebut masih remaja, sekitar lima belassan, namun dalam lari, lompat ia hampir mendekati prestasi Fanny.
Iapun pandai berbalap diatas es, setiap tahun turut serta dalam "elf-steden-tocht", yaitu balap es melalui 11 kota di Friesland. Semua orang kagum atas prestasi Foekje.
Semasa kanak-kanak katanya ia suka bermain bola dengan anak-anak lelaki. Beberapa waktu kemudian nama Foekje Dillema tidak muncul lagi di koran-koran ataupun majalah-majalah olahraga di Negeri Belanda.
Ternyata Foekje adalah seorang "separo-separo", seorang gadis dengan hormon-hormon lelaki.
Pada tahun 1934 Zdenka Koubkova, atlet wanita Ceko, membuat prestasi dunia dalam lari 800 m. Beberapa waktu kemudian ada berita, bahwa Zdenka telah menjalani operasi dari nona beralih ke "tuan".
Dari 1953 sampai 1961 nama HH. Fabanjo sangat terkenal di dunia atletik kita. Gadis dari Malang ini menonjol dalam lomba lari 100 m, 200 m dan 800 m, bahkan memegang rekor-rekor Indonesia didalam nomor-normor tersebut.
Setelah PO.N. V di Bandung pada tahun 1961 namanya lenyap dari dunia atletik nasional. Belum lama berselang seorang pelatih PASI pada kesempatan up-grading para wartawan olahraga membuka tabir mengenai diri Fabanjo.
Dikatakan, bahwa Fabanjo adalah seorang laki-laki, pernah datang di Pelat Nas membawa isteri dan dua anaknya.
(Ditulis oleh Tan Liang Tie. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari bulan Juli 1967)
(Baca juga: Taman Neraka Adalah 1 dari 5 Tempat Wisata Unik yang Ada di Dunia, Berani Mengunjunginya?)
Editor | : | |
Sumber | : | INTISARI-ONLINE.COM |
Komentar